Breaking News

Pasar Tradisional Jelojok Kopang di Sulap Jadi Pasar Modern


Pasar modern Jelojok Kopang, Lombok Tengah.


Lombok Tengah,
SULSELKPK.CO.ID -Jelojok yang sebelumnya bernama Kopang Rembiga adalah sebuah desa yang berada di tengah-tengah Kabupaten Lombok Tengah yang dilintasi jalan Trans Nasional yang sebelumnya mempunyai pasar tradisional tempat bertransaksi kecil-kecilan, namun sekarang ini menjadi sorotan dan incaran dari para pedagang agar bisa beraktivitas berjualan di tempat itu.



Tempat yang dulunya pasar tradisional kini berubah sembilan puluh derajat menjadi sebuah pasar modern yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana termasuk kantor pelayanan kesehatan masyarakat.



Pasar ini dikemas dengan sedimikian rupa yang dapat menampung ratusan para pedagang karena diintegrasikan dengan wisata kuliner yang terkoneksi dengan beberapa desa bahkan kabupaten disekitarnya, sehingga mampu memancing minat para pedagang ataupun pengguna jalan untuk singgah walaupun hanya sekedar membeli air minum dan tentunya sebagai sebuah kebanggaan bagi masyarakat Kopang.



Terlihat mewah dan megah pasar jelojok Kopang ini berada di areal tanah seluas, 3,14 Ha.dan telah banyak menyerap tenaga kerja, begitu juga dengan bangunannya yang di desain dengan sedemikian rupa dan dilengkapi lapak/toko tempat jualan para pedagang dari semua jenis kebutuhan masyarakat mulai pedagang sayur hingga elektronik.



Untuk menjaga ketertiban, kebersihan, dan keberlangsungan pasar tersebut agar tetap beroperasi pemerintah daerah telah menempatkan 32 orang tenaga/petugas pengelola pasar dengan pekerjaan yang  berbeda-beda yaitu, 2 orang juru pungut, 2 orang teknisi, 16 orang clieaning servis dan 12 orang satpam bergantian selama 24 jam.



Kepala Sub. bagian tata usaha Kariadi A.Md. menjelaskan, bahwa sejak dibukanya pasar Jelojok pada pertengahan tahun lalu 2020 sampai sekarang telah dapat memberikan kontribusi untuk pendapatan daerah cukup signifikan dan setiap bulannya selalu ada kenaikan.



Menurut Kariadi A.Md dari 576 lebih lapak yang terdiri dari 189 toko. Pada pertengahan tahun 2020 dalam masa pandemi telah bisa mendapatkan pendapatan  sebesar Rp.102 juta dan mulai memasuki tahun 2021 sampai bulan Agustus 2021 telah dapat mengumpulkan retribusi/sewa toko kurang lebih Rp. 500 jutaan dengan 60 persen terisi dari keseluruhan lapak dan toko yang ada. Kemudian dari total pendapatan yang berhasil dikumpulkan 5 persen diperuntukkan untuk juru pungut.



Menjawab pertanyaan wartawan 07/08/2021 sewaktu ditemui dikantor pelayanan pasar Jelojok, tentang cara pelayanan dan kiat apa yang akan dilakukan untuk mengisi lapak/toko yang masih kosong agar dapat menambah retribusi. KARIADI Sub. Bagian Tata Usaha, menjelaskan, akan melakukan terobosan baru dengan melemparkan sebuah ide kepada Pemerintah Daerah untuk merombak/merubah alih fungsi beberapa toko yang belum terisi, ia merasa optimis bahwa kedepan setelah pandemi berakhir pasar Jelojok akan menjadi lebih maju.




"Kami memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pedagang dengan tegas tapi humanis dan persuasif sehingga mereka merasa aman dan nyaman bejualan. Adapun dengan pedagang yang berjualan tidak teratur itu, adalah pedagang musiman dan secara pelan-pelan kita akan merubah mensed mereka dalam berjualan cara tradisional ke cara moderen, sehingga kedepan pasar Jelojok ini betul-betul dapat diwujudkan sebagai center terpusatnya agro bisnis kepada para pedagang dari semua arah," terangnya.



Lanjutnya, walaupun demikian sebaik-baik cara yang dilakukan masih ada saja kekurangannya seperti tidak beraturannya mobil parkir di sembarang tempat sehingga terlihat tidak rapi dan tidak teratur tapi itu adalah tugas dinas perhubungan.



"kami tidak bisa mengintervensi terlalu jauh tentang mobil parkir karena itu adalah ranah Dinas Perhubungan," ucapnya.



Ia berharap kepada Pemerintah Daerah untuk menambah tenaga kerja agar sebanding dengan luas areal yang dikelolanya dan segera di perbaiki terhadap fasilitas yang belum selesai seperti, drainase, toilet dan beberapa tempat yang masih bocor. Begitu juga terhadap Dinas Perhubungan agar Perhubungan turuntangan untuk mengatur kendaraan karena itu ranahnya mereka," pungkas Kariadi dan mengakhiri wawancara.  (H.Misran)




0 Comments

© Copyright 2022 - Sulselkpk.co.id I Bersama Rakyat Perangi Korupsi