Pontianak-Kalbar, SULSELKPK.CO.ID -Sebagai Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Kalbar, Kejaksaan Tinggi memiliki wilayah hukum yang lumayan luas mulai dari penanganan mengenai internal maupun eksternal.
Dalam hal ini tentunya banyak hal yang sudah dilakukan, diantaranya melaksanakan tugas pokok & fungsi Kejaksaan (tupoksi) dalam penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat. Seperti yang sudah dikerjakan/dilaksanakan, sebagaimana yang disampaikan Kepala Kejati Kalbar Dr.Masyhudi.SH.MH melalui Asintel (Taliwondo) diruang kerjanya pada media ini. Selasa, 04/01/2022.
Kejati kalbar telah melaksanakan tupoksi dalam penegakan hukum, dan pelayanan pada masyarakat antara lain yaitu:
BIDANG PEMBINAAN
Persentase realisasi penyerapan anggaran DIPA Tahun 2021 sebesar 99,14 %, melakukan Pendidikan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) angkatan XVII kelas VI, melakukan penerimaan CPNS untuk formasi 2021, dan melakukan mutasi local.
BIDANG INTELIJEN
Telah melakukan Pembinaan Masyarakat Taat Hukum melalui Penerangan Hukum dan Penyuluhan Hukum, Jaksa Menyapa, Jaksa masuk Kampus sebanyak 14 kegiatan, melakukan penangkapan DPO / buronan sebanyak 13 orang (melebihi target 400%), dan membuka pos Sikumbangdara di Bandara Supadio.
BIDANG PIDANA UMUM
Menangani perkara sebanyak 381 perkara. Jumlah Perkara Narkotika yang telah diputus pengadilan Hukuman Mati sebanyak 23 orang dan seumur hidup 40 orang.
BIDANG TINDAK PIDANA KHUSUS
Telah menangani perkara korupsi:
1.Tahap Penyidikan : 58 perkara
Kejati Kalbar melakukan penyidikan : 25 perkara
Kejari se-Kalbar melakukan penyidikan : 33 perkara
2. Penyelamatan Keuangan Negara : Rp. 10.910.619.962,-
BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
Telah melakukan pendampingan dan Pelayanan Hukum kepada masyarakat ataupun instansi Pemerintah sebagai berikut :
1. MoU : 10 MoU
2. SKK Litigasi : 5 SKK
3. SKK Non Litigasi : 4 SKK
4. Penyelamatan Keuangan Negara : Rp. 37.694.470.454,31
5. Pendapat Hukum : delapan kegiatan.
6. Pendampingan Hukum : sembilan kegiatan.
7. Tindakan Hukum lainnya : dua kegiatan.
BIDANG PENGAWASAN
Telah menyelesaikan laporan pengaduan dan menjatuhkan hukuman disiplin :
1. Sedang : Jaksa 2 orang.
2. Ringan : Jaksa 1 orang.
3. Berat : Jaksa 3 orang, Tata Usaha tiga orang.
Disamping itu, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat juga melakukan pembangunan lapangan tembak, rumah tahanan dan barang bukti serta mengadakan Video Mapping. Video Mapping dapat diartikan merupakan Teknik penggunaan cahaya dengan teknologi laser secara visual sehingga berubah bentuk dan hasilnya menjadi lebih menarik/fantastis.
Video mapping ini milik kita bersama, warga masyarakat Kalimantan Barat, sehingga kita harus bersama-sama merawat, memelihara, menjaga dan memanfaatkannya sebagai sarana pelayanan Informasi kepada masyarakat. Video mapping ini terbesar, terlama, dan penayangan satu-satunya di Pontianak bahkan di Indonesia, sehingga setelah melalui proses akan mendapatkan penghargaan MURI (Museum Rekor – Dunia Indonesia).
Yang ditampilkan adalah kegiatan pelayanan masyarakat, tempat destinasi wisata, Budaya masyarakat dan hasil seni kreatif anak-anak Kalimantan Barat dan lain-lain, tentunya diperlukan dan bermanfaat untuk masyarakat.
"Dari beberapa yang sudah banyak kita lakukan namun tidak pernah menjadikan ini untuk berpuas diri, jumawa, terlalu berbangga diri dan sombong, namun justru sebaliknya, ini mendorong, memotivasi kita untuk merencanakan hal-hal yang akan dilaksanakan ditahun 2022, terutama yang belum dilaksanakan, selain terus mengevaluasi diri kinerja 2021 yang masih belum terpenuhi, mempertahankan yang sudah dicapai dan terus mengukir prestasi, mencari inovasi-inovasi baru untuk pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih transparan, mudah dan bermanfaat,” tutur Asintel menutup.
Penyampaiannya, sudah semestinya keterbukaan / transparansi yang harus dilakukan oleh penyelenggara-penyelenggara Negara pada publik dilakukan, agar semakin baik dan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah. (Abdul halim)
0 Comments