SULSELKPK.CO.ID -Jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) Baru Kabupaten Wajo menunjukkan angka yang sangat menggembirakan. Pasalnya, berdasarkan data Presentasi Capaian Peserta KB Baru Kabupaten/Kota THD PPM, PB (New.Siga) Kabupaten Wajo berada di urutan teratas dari 24 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diagram per Desember 2022, diketahui Wajo menjadi satu-satunya kabupaten/kota berada di garis hijau dengan capaian peserta KB baru di angka 72,6%. Capaian ini lebih tinggi dibanding capaian Kota Palopo 62,3%, dan Luwu Timur 60,9% dan jauh diatas capaian rata-rata Pemprov Sulsel yang ada di angka 45,3%.
Atas capaian ini, Bupati Wajo, Amran Mahmud memberi apresiasi kepada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) Kabupaten Wajo saat ini menjadi tercepat dan satu-satunya yang mencapai target bulanan dalam capaian KB baru di Sulsel.
"Capaian ini tentunya berkat kerja keras kita semua, dan kerjasama para penyuluh KB dan Kader IMP se- Kabupaten Wajo dalam mengenjot pelayanan kepada masyarakat," ucap Amran Mahmud, Kamis (15/12/2022).
Amran berharap capaian ini sekaligus menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dan pelayanan KB sebagai upaya meningkatkan program program bangga kencana.
Terlebih lagi kata dia, capaian ini baik langsung maupun tidak langsung akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Wajo, yang menjadi program prioritas nasional.
Sementara Kepala Dinas Sosial P2KB P3A Wajo, Ahmad Jahran berharap, capaian ini dapat terus memotivasi para penyuluh dan kader IMP dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagai ujung tombak dalam peningkatan kesejahteraan keluarga di desa/kelurahan.
Karena Penyuluh KB dan Kader IMP ini kata dia, yang melalukan intervensi langsung bersentuhan dengan keluarga untuk mensosialisasikan terkait dengan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
"Alhamdulillah, semua yang direncanakan dengan baik dan diusahakan dengan baik akan berakhir dengan baik pula, karena Berencana itu Keren. Keluarga sehat Bebas Stunting," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, capaian ini turut membantu pemerintah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. KB juga merupakan upaya untuk mencegah 2 dari 4 terlalu yaitu terlalu dekat dan terlalu banyak.
"Dengan mengatur jarak kelahiran, orang tua dapat mengoptimalkan pemenuhan nutrisi melalui ASI eksklusif serta pemanfaatan bahan pangan di sekitar rumah sebagai sumber asupan keluarga dan MPASI Berkualitas pada baduta,"ucapnya.
Selain itu tambah Jahran, optimalnya pemenuhan nutrisi melalui pengaturan jarak kelahiran dengan metode kontrasepsi, orangtua dapat fokus mengoptimalkan pengasuhan kepada anak untuk merangsang motorik kasar dan halus sehingga anak dapat bertumbuh kembang dengan baik. "Dan pastinya jauh dari kategori stunting sebab nutrisi dan stimulasi yang baik dari orangtua," tutupnya.
0 Comments