SUNGAI LIAT ---Semakin membahana aspirasi masyarakat pada daerah yang pada kontetstan pilkada 2024 ini hanya diikuti oleh satu paslon, khususnya Kabupaten Bangka, upaya perlawanan masyarakat terhadap kotak kosong dalam Pilkada serentak yang digelar November 2024 mendatang terus meningkat.
Kali ini warga dari tiga lingkungan di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, menyuarakan aspirasinya untuk menolak kotak kosong dalam Pilkada nanti.
Sebut salah seorang tokoh masyarakat di Lingkungan Matras, Kelurahan Matras, Sungailiat mengatakan, alasan dia menolak kotak kosong karena ingin Kabupaten Bangka ke depannya tetap dipimpin oleh orang asli daerah, yang paham betul dengan karakteristik budaya didaerahnya sendiri, bukan orang asing apalagi titipan dari pusat.
“Kami ingin memilih orang yang asli daerah kita, karena kalau orang luar kan sering gonta-ganti.dan perlu waktu untuk beradaptasi dengan karakter masyarakat disini Jadi kami menolak kotak kosong, berharap bisa membangun Bangka berkelanjutan lagi dari apa yang pernah dan sudah diperbuat kepala pemerintahan Kabupaten Bangka yang lalu pak,” ucapnya.
Dirinya berharap dan sangat yakin, jika nanti Kabupaten Bangka dipimpin kembali oleh pemimpin definitif bisa lebih berkembang lagi kemajuannya, alasannya karena melanjutkan dari .prioritas pembangunan yang sempat tertunda ole berbagai kondisi serta tentunya berinovatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu saya mengajak masyarakat di Lingkungan Matras untuk mencoblos surat suara yang ada foto kandidatnya, bukan kotak kosong.
“Kami warga Matras asli mengajak masyarakat Matras untuk memilih pemimpin yang baru,yang juga asli putra daerah Bangka,” tegasnya.
“Alangkah naifnya dan ruginya pak, kalau kita mencoblos kotak kosong. Mendingan kita pilih figur yang ada yang asli daerah, yang InsyaAllah dia bisa memimpin kita dengan amanah,” dan tentunya tercipta kontrak politik yang saling menguntungkan, artinya masyarakat pemilih bisa minta/ menuntut pertanggungjawaban terhadap pemimpin yang dipilihnya, ucapnya yang menegaskan bakal turun ke masyarakat Matras agar memilih pemimpin yang definitif nantinya.
Selain di Matras, spanduk penolakan pun turut terpasang di beberapa Lingkungan Bukit Kuala, Kelurahan Matras.
Begitu juga harapan datang dari kalangan Pemuda asli Lingkungan Bukit Kuala, Kopri, berkata dirinya tak ingin Kabupaten Bangka ke depan dipimpin oleh orang asing yang tidak dia kenal figurnya.
“Kami inginnya tetap orang asli Bangka Belitung yang jadi Bupati Bangka nanti, pak. Bukan orang asing. Jadi nanti kami harap masyarakat coblos orangnya, pak, bukan kotak kosongnya,” ucapnya pada kesempatan yang sama.
Begitu juga spanduk penolakan tidak hanya terpasang di Kelurahan Matras saja. Spanduk penolakan kotak kosong itu pun ikut terpasang di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan I, Kelurahan Sungailiat.
Masyarakat di Lingkungan Nelayan I, Adrian Kaspari, mengatakan memilih kotak kosong tak hanya melewati kesempatan berkontribusi pada perubahan daerah, tapi juga memberikan suara kepada ketidakpastian.
“Kotak kosong itu mencerminkan kekosongan visi dan komitmen terhadap perubahan. Jadi benar-benar kosong dan apatis masa bodoh terhadap perkembangan daerahnya ,” ucapnya.
Sambungnya mengatakan, Kami tentunya akan mengajak masyarakat agar bersama-sama menolak memilih kotak kosong dalam Pilkada nanti. dengan memberikan suara kita kepada calon yang memiliki visi dan misi serta komitmen nyata, kita telah berkontribusi pada terciptanya pemerintahan yang lebih baik, efisien, stabil. Jadi mari kita gunakan hak suara kita dengan bijaksana dengan mencoblos surat suara yang ada foto kandidatnya, bukan kotak kosong, ya, mari kita ikut serta berperan dalam membangun negeri ini khususnya Kabupaten Bangka. pintanya.
Seperti diketahui, Setelah masa perpanjangan, tidak ada penambahan paslon, sehingga tiga daerah positif masing-masing hanya satu paslon," kata Ketua KPU Bangka Belitung Rabu (4/9/2024).
Daerah yang akan melawan kotak kosong yakni Bangka Selatan dengan pasangan bakal calon petahana Riza Herdavid-Debi Vita. Kemudian, Kabupaten Bangka dengan pasangan bakal calon petahana Mulkan-Ramadian dan di Pangkalpinang ada incumbent Maulan Aklil alias Molen-Masagus M Hakim.
Pasangan bakal calon yang akan melawan kotak kosong didukung semua partai politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sehingga, tidak memungkinkan lagi bagi kandidat lain untuk mengumpulkan dukungan partai dengan ambang batas minimal 10 persen suara sah hasil Pemilu 2024.
Saat ini pasangan calon yang akan melawan kotak kosong telah menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Pemeriksaan kesehatan sempat ditunda karena harus menunggu selesainya masa perpanjangan pendaftaran pasangan bakal calon.
Informasi yang kita dapat bahwa hasil pemeriksaan (RSPAD) terhadap calon bupati dan calon wakil Bupati atas nama Mulkan, S.H., M.H., dan Ramadian, dinyatakan mampu untuk Menjalankan, tugas 5 tahun ke depan. Kalau di RSPAD itu tesnya menyeluruh, Narkoba di situ, psikotesnya juga disitu dengan menjawab 300 soal jadi semuanya di RSPAD,{7/9/2024}.
Sementara KPU mengatakan tidak mengenal kotak kosong, fenomena calon tunggal di Bangka Belitung ini terkesan baru, padahal di luar pernah terjadi, Kebetulan pada pilkada 2024, ini ada (3) daerah di Bangka Belitung yang calon tunggal, diluaran ada framing mengatakan di (TPS), nanti ada satu kotak yang kosong.
"Padahal di pemilihan ini di tahun 2024, karena ini pemilihannya serentak nasional, pertama pemilihan Gubernur dan pemilihan Bupati, Artinya di TPS nanti cuma ada 2 kotak suara. Asumsi kotak kosong itu menurut Informasi yang saya dapatkan sampai hari ini walaupun kita menunggu mekanisme penyelenggaraan pemilihan calon tunggal.
Di kertas suara nanti pada calon tunggal itu, biasanya calonnya nomor urut satu, di sebelahnya lagi ada persegi empat kosong, jadi di surat suara nanti masyarakat harus memilih yang satu adalah calon yang ada namanya, yang satunya lagi persegi empat kosong, Setelah dicoblos salah satu dari dua itu, maka nanti diisi, di dalam kotak suara, kemudian baru dihitung berapa yang memilih calon tunggal, kemudian yang kosong dihitung juga, Calon tunggal ini bisa menang apabila di atas 50% dari suara sah.
"Apabila tidak mencapai 50% maka calon tunggal ini dinyatakan belum menang, ke depannya bisa jadi kita akan pimpinan daerah kita akan dipimpin oleh pejabat (Pj), bisa 2 kali satu tahun, Atau kalau akan dipilih kembali pada pemilihan berikutnya, bisa (5) tahun ke depan, atau bisa tahun depan, yang pasti calon tunggal belum bisa menang, kita akan dipegang oleh pejabat sebagai Pj,
Untuk penentuan Pj, itu KPU tidak akan menyampaikan itu, karena itu di ranahnya Pemda ataupun pemprov, jadi setelah melalui beberapa rangkaian, Proses tes kesehatan, hari ini kita dalam pemeriksaan administrasi, kalau administrasi dinyatakan lolos, sesuai tahapan di KPU nanti tanggal 22 September kita akan menetapkan calon yang ada, kalau calon tunggal hanya penetapan satu calon, tanggal 23 akan ada pemilihan nomor urut kalau memang ada", Ungkapnya.
KPU berharap ke masyarakat Kabupaten Bangka kepada seluruh Masyarakat yang sudah terdaftar di (DPT) untuk datang ke-TPS Menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November, siapapun yang dipilih itu bebas kepada Masyarakat, yang pasti masyarakat hadir ke TPS menggunakan hak pilihnya (Mulyadi).
0 Comments