Sosialisasi program sanitasi pedesaan di Desa Awota, Kecamatan Keera. |
Wajo, SULSELKPK.CO.ID -Sanitasi di desa dan pinggiran kota Kabupaten Wajo masih memprihatinkan. Bahkan masih banyak yang tidak memiliki rumah jamban hanya BAB di sungai. Belum lagi sistem sanitasi dan gaya hidup bersih masih diabaikan sebagian masyarakat pesisir. Tentu gaya hidup tidak bersih seperti ini, akan berdampak pada kasus Stunting.
Tanggapi kasus ini, Andi Iwan Darmawan Aras berhasil memperjuangkan program sanitasi pedesaan dari APBN diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Wajo.
Sanitasi sendiri berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat. Sanitasi yang buruk dan kurang berkualitas menyebabkan kurang bersihnya pola hidup masyarakat yang akan berdampak pada kesehatan.
Oleh karena itu diharapkan dengan adanya realisasi program ini mampu membantu masyarakat yang belum memiliki tempat buang air besar yang permanen dan layak.
Sultan Tajang selaku Tenaga Ahli DPR RI dari Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan, "Kita tidak bisa melihat kondisi masyarakat kita hidup dengan kondisi seperti ini. Untuk itu, bapak H. Andi Iwan Darmawan Aras, SE, M.Si terus berjuang menangani kasus Stunting." Ungkapnya saat dihubungi pewarta setelah acara Sosialisasi program sanitasi pedesaan di Desa Awota, Kecamatan Keera. Minggu, 18/07/2021 Kemarin.
Lebih lanjut, Sultan Tajang juga menyampaikan, "kita semua harus selesaikan keprihatinan kita dalam bentuk aksi nyata. Termasuk mengkampanyekan gaya hidup bersih di tengah masyarakat. Untuk infrastruktur, itu menjadi tanggungjawab kami memfasilitasi sehingga tahap pemanfaatan. Kita perlu bersyukur karena untuk tahun anggaran 2021, Wajo dapat kucuran anggaran APBN 2,5 Milyar untuk penanganan kasus Stunting ini," ungkapnya. (*)
Publish: Tajuddin
0 Comments