Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat menghadiri panen raya di Tomodi. |
WAJO -Dengan luas lahan persawahan yang dimiliki, Kabupaten Wajo jadi salah satu penyangga utama produksi padi terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sektor terkait diharapkan terus berinovasi untuk pengembangan ke depan.
Hal itu seperti disampaikan Bupati Wajo, Amran Mahmud, saat menghadiri panen raya di Tomodi, Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Rabu (5/10/2022). Kegiatan ini digelar Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Wajo melalui Program Tani Bangkit.
Panen raya turut dihadiri Wakil Bupati, Amran, Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna, jajaran Forkopimda, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Lazismu, Mahli Zainuddin Tago, dan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Lazismu Sulsel, Alimuddin.
Lalu, Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDP KUMKM) Kementerian Koperasi RI, Supomo bersama jajaran, Ketua PD Muhammadiyah Wajo, Syekh Haedar Kadir, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Wajo, Ambo Mai, Camat Tempe, Supardi bersama para lurah, para kader Muhammadiyah serta sejumlah undangan lainnya.
Amran Mahmud mengungkapkan, Wajo bukanlah daerah dengan luas lahan persawahan terluas di Sulsel. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel 2021 menunjukkan Bumi Lamaddukelleng punya luas lahan 133.495,30 hektare. Kedua terluas setelah Kabupaten Bone dengan 165 259,93 hektare.
Biar begitu, kata Amran Mahmud, dari segi produksi, Wajo bisa bersaing. Rata-rata produksi padi per tahun sekitar 800 ribu ton. "Hal ini disebabkan karena Wajo memiliki lahan persawahan yang beragam. Ada yang tadah hujan, ada semiteknis, dan ada lahan persawahan teknis," ungkap kepala daerah bergelar doktor ini.
Amran Mahmud pun memuji Lazismu Wajo. Menurutnya, program yang dijalankan sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, yakni pengembangan sektor pertanian.
"Kabupaten Wajo memiliki potensi pertanian yang sangat luas tentu. Tentu hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dan masyarakat Wajo untuk terus berinovasi mengembangkan sektor pertanian," ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Wajo ini.
Sementara, Ketua Umum PP Lazismu, Mahli Zainuddin Tago, yang hadir pada kesempatan ini mengatakan Lazismu mendorong penuh program pemberdayaan petani melalui Program Tani Bangkit, termasuk di Wajo.
Mahli juga berpesan agar pemberdayaan petani dibarengi dengan pembenahan pasar. "Jangan sampai kita sukses memberdayakan petaninya, tetapi kita terkendala oleh pasar. Akhirnya apa yang kita lakukan menjadi sia-sia karena hasil panen petani tidak terserap oleh pasar," ucapnya. Selain panen raya, pada kesempatan yang sama dilakukan pula pengukuhan Jemaah Tani Muhammadiyah Wajo.
0 Comments